Serba-Serbi Kota Pati, Mulai Potensi Alam Hingga Budaya Kota Pati

Banyak hal yang bisa diungkapkan untuk menilai kabupaten Pati. Dari letak geografisnya, wilayah Pati dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu bagian pesisir dan pegunungan. Hal inilah yang membuat Pati bisa dikatakan sebagai salah satu kabupaten yang memiliki potensi alam yang kaya di kawasan pantura timur.

Potensi-potensi itu bisa bersumber dari potensi pegunungan maupun laut. Dari kawasan pegunungan kita dapat melihat keindahan alam yang ada di Waduk Gembong, Gunungrowo Tlogowungu, Air Terjun Grenjengan Sewu di Gunungwungkal, Gua Pancur di Kayen, dan lain sebagainya.

Sedangkan dari sisi kelautannya, Pati juga memiliki kekayaan yang tak kalah berpotensinya dengan kawasan pegunungan. Sebut saja Pantai Banyutowo di Dukuhseti yang selalu ramai dikunjungi orang terutama pada saat Ramadhan tiba. Desa Bendar-Juana yang termasuk desa percontohan pesisir yang masyarakatnya hidup sejahtera yang seakan tak ada pernah habisnya meskipun setiap hari kekayaan biota lautnya diambil. Ada juga kawasan Batangan yang terkenal dengan budidaya garam di sepanjang jalan Pantura menuju Rembang.

Sedangkan dari segi pertanian, kabupaten ini juga tidak kalah kayanya. Ada pertanian ketela yang pengolahannya bisa ditemui di kawasan Ngemplak, Margoyoso, serta kawasan perkebunan tebu yang di Pati sendiri terdapat 2 pabrik gula besar yakni Pabrik Gula Pakis, dan pabrik Gula Trangkil untuk mengolahnya.

Perkebunan kelapa kopyor pun bisa kita jumpai juga di kawasan wilayah Pati utara, seperti Tayu dan Dukuhseti. Di samping itu keberadaan 2 pabrik besar yakni PT Garudafood dan PT Dua Kelinci juga memberikan dampak yang signifikan bagi tersedianya lapangan kerja serta pendapatan daerah untuk membangun infrastruktur guna membuat rakyat semakin sejahtera. Adanya sentra kerajinan batik dan kuningan di Bakaran Juana juga semakin melengkapi kekayaan sistem perekonomian Pati.

Belum lagi bila kita lihat dari sisi budaya maupun religiulitasnya. Dari segi budaya, kita pasti sering menjumpai tradisi-tradisi sedekah bumi, sedekah laut, bancakan, seni pewayangan, ketoprak, dan lainnya. Sedangkan dari tingkat religulitas di sana terdapat beberapa makam para wali yang tersohor sampai ke penjuru daerah, seperti makam Mbah Mutamakkin di Kajen yang setiap bulan Muharram selalu diperingati haulnya.

Ataupun murid beliau yakni Mbah Ronggokusumo yang ada di Desa Ngemplak, Syaikh Jangkung di Kayen, Mbah Brojoseti di Dukuhseti, dan beberapa makam lainnya. Keberadaan makam-makam ini berdampak pula pada wisata religiusnya serta menjadikan sumber penghasilan bagi warga sekitar, baik sebagai penjual pakaian, makanan, pernak pernik, juru parkir dan sebagainya.

Dari sini sebenarnya kita dapat melihat bila Kabupaten Pati sebenarnya memiliki potensi-potensi serta kekayaan yang begitu besarnya, akan tetapi karena kurang dikelola dengan baik kekayaan-kekayaan itu seolah tertutupi, terlebih bila Kabupaten ini disandingkan dengan kepopuleran Kabupaten tetangga seperti Jepara dan Kudus.

Oleh sebab itu, peran dari semua pihak yang ada dalam tubuh Kabupaten Pati baik itu dari para birokrat serta masyarakat sangat diperlukan untuk mengelola kekayaan-kekayaan ini agar menjadi kekuatan yang positif bagi kelangsungan Kabupaten Pati di masa yang akan datang. Saya bangga menjadi warga Pati!

Ditulis oleh Ahmad Nashiruddin - Pati, Jawa Tengah
Disunting oleh redaksi pijat pati